Ambruknya atap bangunan
berbahan baja ringan yang baru berusia sekitar 5 tahun itu, diduga akibat hujan
angin yang melanda Kota Cirebon sepekan ini. Karena tidak mampu menahan beban
berat genteng, atap langsung ambrol.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, karena
penjaga malam juga sedang ada di lantai bawah. Namun kerugian dipastikan cukup
besar.
Kepala Puskesmas Kesambi dr. Sulfianty Irfan mengatakan,
atap yang ambruk menimpa sedikitnya 5 ruangan yang ada di lantai 2. Ruang
tersebut adalah ruang komputer, ruang pertemuan, tata usaha, konseling dan
ruang kepala puskesmas.
“Diduga atap tersebut ambruk diterpa oleh hujan
disertai angin yang melanda Kota Cirebon beberapa hari belakangan ini. Karena
tidak mampu menahan beban, akhirnya atap tersebut ambruk,” terangnya.
Ia melanjutkan, agar pelayanan kepada masyarakat
tidak terhenti dan sambil menunggu perbaikan selesai, untuk sementara pelayanan
kesehatan pindah ke rumah dinas Kepala Dinas Kesehatan. “Agar pelayanan tidak
stop, sementara kita pindah ke rumah Kadinkes,” tuturnya.
Sementara, Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno
menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum untuk memeriksa bangunan milik Pemkot
yang sudah berumur lebih dari lima tahun.
“Atas peristiwa ini saya meminta kepada dinas
teknis dan OPD untuk menjadikan pelajaran. Bangunan Puskesmas, sekolah-sekolah,
kalau sudah ada penurunan kualitas maka harus segera diperbaiki, jangan
dibiarkan. Pngecekan bangunan ini harus menjadi kegiatan rutin,” katanya,
ditemui setelah meninjau Puskesmas tersebut, Rabu 16 April 2014.
Menurutnya, pihak pemborong sudah menyatakan
bertanggung jawab atas bangunan tersebut, karena bangunan Puskesmas ini masih
dalam masa garansi pihak kontraktor.
Pada kesempatan yang sama, Kontraktor Bangunan
Puskesmas Kesambi Abdul Fatah menyatakan bertanggung jawab penuh untuk
memperbaiki Puskesmas tersebut. “Saya bertanggung jawab, hari ini langsung
diperbaiki. Perbaikan bangunan memakan waktu selama satu bulan,” terangnya.
Menurutnya, konstruksi bangunan yang baru ini
akan lebih diperkuat dan tidak merubah konsep bangunan yang lama. Selain itu
pihaknya, akan mengevaluasi bangunan garapannya yang sudah berumur lebih dari
lima tahun. “Tetap memakai baja ringan, tapi kita pakai yang lebih kuat. Kalau
sudah berumur 6 sampai 7 tahun, kita evaluasi bangunannya,” tutupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar