tULISAN JALAN

Rabu, 23 Agustus 2017

Hari ke-6 Pelaksanaan Imunisasi MR di SD Al-Azhar Kelurahan Kesambi-Cirebon

Hari ke-6 pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di SD Al-Azhar  ( Selasa,22  Agustus 2017).

Data sasaran awal yang akan di imunisasi Measles Rubella (MR) sebanyak 791 anak.

Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Dari data sasaran awal sebanyak 791 anak yang berhasil di imunisasi MR sebanyak............ anak, sisanya tidak masuk dikarenakan sakit.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Hari Ke-4 Pelaksanaan Imunisasi MR di SDN Jabang Bayi Kelurahan Kesambi- Cirebon

Foto bersama Murid setelah dimunisasi dengan Suervisor dari Dinas Kesehatan di SDN Jabang Bayi, Rabu,10 Agustus 2017

Hari ke-4 pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di SDN Jabang Bayi ( Sabtu,12  Agustus 2017).

Data sasaran awal yang akan di imunisasi Measles Rubella (MR) sebanyak 123 anak.

Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Dari data sasaran awal sebanyak 123 anak yang berhasil di imunisasi MR sebanyak............ anak, sisanya tidak masuk dikarenakan sakit.

Hari Ke-5 Pelaksanaan Imunisasi MR di SDN Sadagori 2 Kelurahan Kesambi-Cirebon

Hari ke-5 pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di SDN Sadagori 2  ( Senin,21  Agustus 2017).

Data sasaran awal yang akan di imunisasi Measles Rubella (MR) sebanyak 190 anak.

Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Dari data sasaran awal sebanyak 190 anak yang berhasil di imunisasi MR sebanyak............ anak, sisanya tidak masuk dikarenakan sakit.

Jumat, 11 Agustus 2017

Hari Ke-3 Pelaksanaan Imunisasi MR di PG/TK, SD & SMP Geeta School Kel. Kesambi-Cirebon

Hari ke-3 pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di PG/TK, SD& SMP Geeta School  pada hari Jum'at,10  Agustus 2017.

Data Sasaran yang akan di imunisasi sebanyak 140 anak dengan rincian : PG/TK sebanyak 11 anak, SD Geeta School sebanyak 111 anak dan SMP Geeta School sebanyak 18 anak.

Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Dari data sasaran awal yang berhasil di imunisasi MR sebanyak............ anak, sisanya tidak masuk dikarenakan sakit.

Kamis, 10 Agustus 2017

Hari Ke-2 Pelaksanaan Imunisasi MR di SD Putra Nirmala Kel. Kesambi-Cirebon

Foto dokter sedang memberikan imunisasi MR di SD Putnir, Selasa 09-08-2017
Hari kedua pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di SD Putra Nirmala  pada hari Selasa,09  Agustus 2017.

Data Sasaran Murid SD Putra Nirmala yang akan di imunisasi sebanyak 409 anak.

Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Berikut laporan hasil kegiatan imunisasi MR di SD Putra Nirmala pada hari Selasa, 09-08-2017 sebanyak .......... anak.

Rabu, 09 Agustus 2017

Hari Pertama Pelaksanaan Imunisasi MR di SDN Sadagori 1 Kel.Kesambi - Cirebon

Foto bersama tim petugas dari Puskesmas Keasmbi dengan Kepala Sekolah dan para Guru SDN Sadagori I

Hari pertama pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di SD Sadagori I pada hari Senin tanggal 08 Agustus 2017.

Data Sasaran Murid yang akan di imunisasi sebanyak 385 anak. Pelaksanaan Imunisasi MR dibagi oleh 3 Tim dari tenaga Puskesmas Kesambi yang terdiri dari Dokter, Bidan, perawat dan tenaga non medis lainnya. Kegiatan imunisasi di mulai pukul 08.00 sd selesai.

Berikut hasil  sarasan yang berhasil di imunisasi di SD Sadagori I sebanyak  .......... Anak, Senin, 08-08-2017.

Foto-foto pelaksanaan imunisasi MR di SD Sadagori I :

Foto bersama Tim Monev dari Dinas Kota Cirebon



Senin, 31 Juli 2017

Sosialisasi dan Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR di SLBN Budi Utama Cirebon

Sosialisasi dan Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR di SLBN Budi Utama Kesambi-Cirebon, Sabtu 31-07-2017


Guna mensosialisasikan pelaksanaan Imunisasi  Measles Rubella (MR) khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kesambi Kel. Kesambi  Kec. Kesambi Kota Cirebon yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 secara serentak di wilayah pulau Jawa khusus anak sekolah (PAUD,TK,SD & SMP), Puskesmas kesambi mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Budi Utama Kota Cirebon, Sabtu 31 Juli 2017.

Tujuan acara tersebut diatas adalah memberikan pengertian kepada orang tua anak tentang pentingnya imunisasi Measles Rubella (MR) untuk melindungi anak dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi rubella pada saat kehamilan.

Acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 sd selesai dengan menghadirkan nara sumber  dr. Ayu sepesialis anak dan dr. Sartini dari WHO, di dampingi oleh kepala UPT Puskesmas Kesambi dr. Sulfianty Irfan.

Para peserta antousias mendengarkan materi dan penjelasan dari para narasumber hingga akhir acara pukul 11.00 WIB.

Foto-foto kegiatan acara sosialisasi kampanye Imunisasi MR di SLBN Budi Utama :



Kamis, 27 Juli 2017

Persiapan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di Puskesmas Kesambi Cirebon

Persiapan logistik untuk pelaksanaan Imunisasi MR
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 12 tahun 2017 tentang pelaksanaan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2017 secara serentak di wilayah pulau jawa.

Sekedar berbagi informasi dan pengalaman, sebagai petugas Imunisasi dan jurim imunisasi di puskesmas Kesambi Kota Cirebon untuk melaksanakan hajat pemerintah yaitu kegiatan Kampanye Measles Rubella (MR) khusnya di wilayah Kelurahan Kesambi Kec.Kesambi Kota Cirebon yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2017, berbagai persiapan sudah saya lakukan diantaranya : Sosialisasi tingkat Puskesmas, lintas sektoral,penjaringan sasaran imunisasi baik di tingkat RW maupun di Sekolahan, Penyusunan Microplanning dan Jadwal Kegiatan serta Menyiapkan logistik untuk pelaksanaan Imunisasi MR.

Sebanyak 4.193 data sasaran (balita dan anak sekolah) di wilayah kerja  Puskesmas Kesambi Measles Rubella ( MR). Pelaksanaan Imunisasi MR akan dilaksanakan dua tahap. Untuk balita di posyandu dilaksanakan bulan Agustus dan Anak sekolah dilaksanakan pada bulan September 2017.
Sosialisasi kegiatan Kampanye MR di Puskesmas Kesambi
Kelurahan Kesambi Kota Cirebon akan di imunisasi

Pada kesempatan yang baik ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada kepala Puskesmas Kesambi dr. Sulfianty atas bantuan, dukungan, arahan dan motivasinya serta para petugas Vaksinator baik di posyandu maupun di sekolahan. Mudah-mudahan pelaksanaan kampanye imunisasi MR berjalan baik, lancar tanpa halangan apapun, amin yrb.

Berikut rencana microplanning dan jadwal kegiatan Imunisasi MR di puskesmas Kesambi-Cirebon.





Kemenkes : Vaksin Campak Rubella 100 Persen Halal

gomuslim.co.id- Produk halal kini tidak hanya mencakup makanan dan minuman, tetapi juga merambah pada obat-obatan. Salah satunya adalah vaksin. Beberapa waktu lalu, di media sosial sempat dihebohkan dengan adanya gerakan anti-vaksin. Hal ini membuat para orang tua ragu membawa anaknya melakukan imunisasi.

Apalagi gerakan tersebut mengklaim bahwa vaksin yang digunakan mengandung babi yang diharamkan dalam Islam. Padahal, salah satu cara paling efektif mencegah penyakit berbahaya seperti campak rubella adalah dengan vaksin.

Persoalan ini mendapat tanggapan serius dari pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Baru-baru ini, Direktur Surveilans dan Karantina Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, menjamin kalau vaksin campak rubella atau measles rubella (MR) 100 persen halal."Keduanya halal 100%. Tidak ada babinya. Vaksin campak itu ditumbuhkan di janin ayam. Sedangkan vaksin rubella dikembangbiakkan di sel punca atau stem cell manusia. Jadi, tidak ada hubungannya dengan babi," jelas Jane di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Pada Agustus hingga September 2017 mendatang, pemerintah telah menyiapkan imunisasi MR yang dilaksanakan di sekolah-sekolah di Pulau Jawa. Sedangkan untuk luar pulau Jawa di tahun berikutnya. Ini merupakan salah satu gerakan kampanye imunisasi MR sebelum dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2018.

Imunisasi ini dibagi dalam dua fase. Fase pertama Agustus untuk SD/MI/SMP/MTS atau sederajat. Sedangkan fase kedua dilakukan di posyandu, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum bersekolah serta anak usia sekolah namun tidak bersekolah.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Dr. H. M. Subuh, MPPM mengatakan, imunisasi MR merupakan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan komitmen global dalam membasmi campak rubella di tahun 2020.

Ia menjelaskan imunisasi MR tidak menambah atau mengubah imunisasi wajib yang telah ada. Kemenkes menargetkan imunisasi MR mencakup enam provinsi di Pulau Jawa, meliputi 119/kota dan 3579 puskesmas dengan menyasar 34 juta anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun.

"Imunisasi MR akan ditambahkan ke campak, tidak menambah suntikan baru. Sasarannya anak dari usia 9 bulan hingga 15 tahun atau setara dengan kelas 3 SMP. Karena 89% kasus rubella terjadi pada anak dibawah 15 tahun," terang Subuh.

Imunisasi MR ini pun penting. Pasalnya, campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran pernasapan yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian. Pemberian imunisasi MR pun bisa diberikan meski anak-anak sudah mendapatkan imunisasi campak. "Tujuan imunisasi MR untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap campak rubella, cepat memutuskan transmisi campak rubella, menurunkan angka kesakitan dan kejadian. Kita targetkan Indonesia bisa bebas rubella pada 2020," pungkasnya.

Sementara itu, Asrorun Niam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, imunisasi merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam karena merupakan salah satu ikhtiar untuk menjaga kesehatan.
"Vaksin adalah wajib dan ada dalam Undang-Undang. Sifatnya mandatori, jadi harus dilakukan ( download fatwa MUI ttg Imunisasi ). Ada juga negara yang tidak wajib vaksin seperti Amerika Serikat, tapi di sana vaksin sudah gratis dan masyarakatnya sudah pintar. Mereka justru tahu lebih dahulu kalau ada vaksin baru," ucap Jane. 
(njs/dbskemenkes/foto ilustrasi:tubas)

Senin, 22 Mei 2017

Juknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella Tahun 2017

Guna melengkapi imunisasi dasar lengkap dan menekan angka kesakitan dan kematian anak, maka mulai tahun 2017 Pemerintah akan menambahkan 3 vaksin baru yaitu Measles dan Rubela (MR), Japanese Encephalitis (JE) dan Pnemokukus.

Menurut Menkes, imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi rubella pada saat kehamilan. Imunisasi JE diberikan untuk melindungi dari radang otak karena infeksi virus Japanese Ensefalitis. Sementara imunisasi Pneumokokus diberikan untuk melindungi anak-anak dari radang paru karena infeksi bakteri pneumokokus.

Share Informasi, bagi kawan-kawan jurim Imunisasi yang membutuhkan materi tentang petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella bisa download  >>> disini

Mudah-mudahan bermanfaat amin.!



Sumber : http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/petunjuk_teknis_kampanye_dan_introduksi_mr.pdf?ua=1

Kamis, 18 Mei 2017

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum. Dengan diberlakukanyya Permenkes Nomor 12 Tahun 2017  Tentang  Penyelenggaraan Imunisasi, maka Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi , dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (Pasal 48). dibawah ini Permenkes Nomor 12 Tahun 2017  Tentang  Penyelenggaraan Imunisasi. Bagi para pemegang program imunisasi yang membutuhkan aturan permenkes baru no 12 tahun 2017ttg imunisasi http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi_.pdf >>>> Silahkan Klik disini !.

Kamis, 18 Desember 2014

Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai 2014

Sekedar membantu mungkin barangkali, aplikasi yang satu ini memang sedang dicari-cari. Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Tahun 2014, pemerintah telah menetapkan perubahan penilaian kerja pegawai negeri sipil dari cara DP3 ke SKP atau Sasaran Kerja Pegawai. Perubahan ini diatur dengan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011 dan pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 1 Tahun 2013. Dengan penilaian model baru ini, diharapkan penilaian yang dihasilkan menjadi lebih obyektif dan terukur dikarenakan selain menilai pekerjaan pegawai secara perilaku yang  yang lebih banyak terkandung di DP3, terdapat juga penialaian hasil kerja secara riil berdasarkan rencana kerja yang telah dibuat oleh masing-masing  pegawai. 

Menyambut cara penilaian yang baru ini, kami coba membuat sebuah aplikasi sederhana dengan maksud untuk mempermudah pegawai dalam menghitung hasil kerjanya. Dengan aplikasi ini – dalam contoh adalah perawat – pegawai tidak perlu repot-repot lagi menghitung-hitung nilai akhir capaian kerjanya. Pegawai cukup menginput hasil kerja setiap hari, hasil akhirnya – setelah ditambah penilaian kualitas mutu oleh atasan, akan langsung terlihat.

Nah… buat teman-teman yang berkeinginan mencoba aplikasi sederhana ini silakan download disini atau lewat flash widget di sebelah kanan. Sedangkan untuk PP dan Perka BKN, coba lihat di halam DOWNLOAD.

Nah ….. semoga apa yang kami sampaikan ini dapat membantu teman-teman di Puskesmas dalam menyusun SKP-nya.

 D

Rabu, 17 Desember 2014

PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Harus Kerja !
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah  Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil PNS. Tujuannya untuk meningkatkan prestasi dan kinerja PNS.  PP ini merupakan penyempurna dari PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan hukum.

Prestasi kerja PNS akan dinilai berdasarkan 2 (dua) unsur penilaian, yaitu:
  1. SKP (Sasaran Kerja Pegawai), yaitu: rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.dan
  2. Perilaku kerja, yaitu: setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP ini mensyaratkan setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. SKP itu memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.

Dalam PP itu juga disebutkan, bahwa PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.

Adapun penilaian perilaku kerja meliputi aspek: orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Khusus penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural.

Penilaian prestasi kerja PNS ini dilaksanakan sekali dalam 1 (satu) tahun, yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan dan paling lama akhir Januari tahun berikutnya. Ketentuan mengenai peraturan penilaian PNS ini juga berlaku bagi Calon PNS (CPNS).

Minggu, 16 November 2014

Gerakan Angkutan Kota Sehat Tanpa Asap Rokok


KEJAKSAN, Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, Pemerintah Kota Cirebon melopori gerakan bersama masyarakat angkutan kota sehat tanpa asap rokok. Gerakan bersama masyarakat tersebut, sebagai upaya Pemkot Cirebon sebagai kota sehat tahun 2015 mendatang.

Wali Kota Cirebon, H Ano Sutrisno menyampaikan, Pemerintah Kota Cirebon menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang secara bersama-sama dengan tulus membangun Kota Cirebon sebagai kota sehat tanpa asap rokok. Orang nomor satu di Kota C irebon itu menilai, kegiatan gebyar gerakan masyarakat angkutan tanpa asap rokok yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Forum Kota Cirebon Sehat dan Bersih (Forkasih), merupakan gagasan yang sangat tepat.